Elastisitas penawaran

     PENGERTIAN
Elastisitas penawaran (Es) adalah sebagai derajat kepekaan perubahan kuantitas barang yang ditawarkan yang disebabkan karena perubahan harga barang itu sendiri.Kurva penawaran menggambarkan hubungan yang terdapat antara harga (p) suatu barang dengan jumlah yang akan dijual (qs). Jika harga pasar tinggi para penjual akan bersedia menjual lebih banyak barang dari pada jika harga renah. Elastisitas penawarandapat dihitung dengan bantuan rumus yamng  sama seperti yang digunakan untuk elastisitas permintaan seperti yang sudah saya pos kan di blog sebelumnya.Rumusnya adalah :
     Elastisitas penawaran : E = %ΔQs  atau  ΔQs  x 
                                           %Δp             Δp      Q    

Dengan bantuan koefisien elastisitas penawaran ini, pengertian elastis dan inelastis dapat ditegaskan sebagai berikut penawaran disebut :
  • Penawaran elastis E > 1. artinya persentasi perubahan jumlah yang ditawarkan lebih  besar daripada persentase perubahan harga, atau %ΔQs > %Δp.Misalnya elastisitas penawaran = 3 berarti  kenaikan harga 10% akan menyebabkan kenaikan jumlah yang ditawarkan 3 x 10% = 30%.
  • Penawaran uniter E = 1. artinya %ΔQs = %Δp. MIsalnya kenaikan harga sebesar 10% diikuti dengan kenikan jumlah yang ditawarkan sebesar 10 % juga.
  • Penawaran inelastis E < 1. artinya %ΔQs < %Δp. Misalnya jika elastisitas penawaranya  E=1/2 maka kenaikan harga sebesar 10% akan menimbulkan pertambahan jumlah yang ditawarkan hanya sebesaer 1/2 x 10% = 5%.   
     HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS PENAWARAN
Faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan produksi dengan perubahan permintaan, pada umunya hal yang yang mempengaruhi elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi :
  1. Jangka waktu sangat pendek. para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Maka, dalam jangka waktu sangat pendek penawaran bersifat inelastis. 
  2. Jangka pendek memungkinkan para produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan, dsb.), tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll).Dalam keadaan demikian penawaran dapat bersifat elastis, dapat juga bersifat inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Pada umumnya, hasil pertanian biasanya suplainya bersifat inelastic, sedang hasil pabrik lebih bersifat elastis. 
  3. Jangka panjang Dapat diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat. Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang¬barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb).


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Segmentasi pasar ( contoh kasus nike)

Pengaruh budaya dalam pemasaran global

Analisis Industri : IKEA Indonesia